Sabtu, 27 Januari 2018

Kekayaan Alam Sumatera Selatan, Air Terjun Curup Tenang

Kekayaan alam Sumatera seolah tak terhitung. Keajaiban Air Terjun Dua Warna bukanlah akhir dari nostalgia air terjun. Masih ada banyak air terjun hebat lainnya yang wajib Anda datangi. Salah satu yang memiliki kesan istimewa adalah objek air terjun yang terdapat di selatan Pulau Sumatera, yaitu Air Terjun Bedegung. Ketinggian Air terjun Bedegung mencapai 99 meter. Dengan demikian, air terjun ini merupakan salah satu air terjun tertingi di Indonesia setelah Air terjun Sigura gura (250 meter), Air terjun Payakumbuh di Ngarai Harau (150 meter), dan Air terjun Curug Citambur (100 meter). Sepanjang rute menuju Air Terjun Bedegung, Anda akan disambut hijaunya pepadian dan suasana alam yang sangat kental. Anda harus menempuh jarak 56 km menuju perbatasan Batu Raja – Muara Enim. Kali ini, Anda dapat menggunakan mobil pribadi dengan waktu sekitar 1 jam. Setelah itu, Anda masih akan berkelana demi menuju lokasi utamanya dan kali ini Anda hanya dapat mencapainya dengan berjalan kaki.
Pastikan Anda menggunakan sepatu yang tidak merepotkan saat dibawa berjalan melewati tangga di atas aliran sungai dan menaklukkan sebuah jembatan besi yang sudah berlubang beberapa bagian pijakannya. Kewaspadaan harus terus dijaga agar Anda terhindar dari kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan. Meskipun demikian, jembatan itu masih cukup kokoh untuk dilalui. Semakin mendekati air terjun, telinga Anda akan semakin menangkap suara gemericik airnya ynag membuat hati berdegup tidak sabar ingin segera menapakkan kaki di hadapan Air Terjun Bedegung.
Jembatan Air Terjun Bedegung Muara EnimDi sekitarnya, Anda dapat menempati pondok-pondok tak berpenghuni secara cuma-cuma untuk bersantai sejenak memulihkan tenaga. Bebatuan besar juga terhampar sehingga Anda bisa duduk-duduk di atasnya seraya menikmati dahsyatnya panorama alam pada Air Terjun Badegung ini. Kesejukan air nya berasal dari mata air di celah Bukit Barisan yang sama sekali tidak pernah kering. Aliran di bawahnya membentuk sungai kecil yang cukup deras dan bebatuan besar juga terhampar di sana. Anda dapat berfoto ria di atas bebatuan ini dengan latar air terjun yang mengucur dengan sangat deras.
Lokasi Air Terjun Bedegung berlokasi di Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim. Beranjak dari Kabupaten Muara Enim, Anda akan menghabiskan waktu 1,5 hingga 2 jam menempuh jarak 56 kilometer menuju objek wisata andalan Sumatera Selatan ini. Melewati jalan setapak terlebih dahulu sebagai akses utama untuk tiba di Air Terjun Bedegung. Akses Jalur darat untuk sampai di Air Terjun Bedegung bisa dilewati oleh bus ataupun kendaraan pribadi. Selain itu, kereta api juga bisa menjadi transportasi pilihan Anda. Pemerintah Kabupaten Muara Enim juga telah membangun jalan dari Kota Prabumulih menuju Simpang Meo. Panjang jalanan ini sekitar 87 kilometer dan juga melalui areal hutan tanaman industri dan perkebunan kelapa sawit. Dari Ibukota Provinsi, Palembang, Anda hanya membutuhkan waktu 2 jam dengan jarak sekitar 177 kilometer menuju tempat wisata indah ini. Artinya, lebih singkat jika dibandingkan rute dari Muara Enim dengan jarak 239 km. Harga Tiket Memasuki area air terjun unggulan Sumatera Selatan ini, Anda diminta membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- per orang. Seperti tempat wisata lainnya, pada hari libur nasional atau hari besar agama, biayanya akan bertambah mulai dari Rp 10.000,- hingga Rp. 25.000,- per orang.
Fasilitas Dan Akomodasi Pemerintah setempat tidak tinggal diam menanggapi adanya tempat wisata Air Terjun Bedegung ini. Pembenahan senantiasa dilakukan dalam hal sarana dan prasarana di sekitar lokasi wisata, seperti perbaikan toilet dan kamar mandi, lapangan untuk parkir kendaraan, serta pembangunan jalan setapak sebagai akses utama yang akan memudahkan Anda. Villa untuk menginap juga tersedia apabila Anda ingin bermalam menikmati suasana air terjun lebih lama. Warung-warung juga mudah ditemui, hanya saja mayoritas hanya menyediakan mie instan sebagai menu santapan Anda.

Wisata Religi AL-Quran Al Akbar Palembang

Wisata merupakan salah satu kegiatan mengasyikkan yang disukai semua orang. Selain mencari hiburan, tujuan wisata juga bisa untuk mempererat rasa kebersamaan. Seiring perkembangan zaman dan teknologi saat ini, jenis dan kualitas wisata yang ditawarkan juga makin beragam. Wisata dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menarik orang luar untuk berkunjung ke tempat kita. Maka secara tak langsung, dengan adanya suatu tempat wisata dapat menciptakan lapangan kerja, mampu meningkatkan pendapatan sekaligus memberikan kesejahteraan.
Perkembangan wisata saat ini terlihat makin pesat. Selain dari ide-ide kreatif masyarakat dan rasa peduli yang tinggi, lahirnya sebuah destinasi wisata baru juga didukung oleh pemerintah setempat. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu pemerintah Kota Palembang telah meresmikan sebuah destinasi wisata baru yang disebut wisata religi di Kampung Arab Al Munawar (tulisan saya tentang ini sudah saya posting sebelumnya). Ya, wisata religi merupakan konsep wisata baru yang ada di Palembang. Selain menawarkan wisata yang dapat menghibur dan memberikan pengetahuan baru, wisata religi juga bertujuan untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap islam.
Tulisan saya kali ini juga membahas mengenai wisata religi lainnya yang ada di Palembang, yaitu Wisata Religi Al Qur'an Al Akbar yang terletak di Jalan M. Amin Fauzi, Soak Bujang (Pondok Pesantren IGM Al Ihsaniyah), Kecamatan Gandus, di kediaman Bapak H. Kgs Syofwatillah Mohzaib sebagai salah satu penggagas. Terdapat 30 juz ayat suci Al-Quran yang berhasil dipahat/diukir khas Palembang dalam lembar kayu dan menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu tembesu dengan biaya tidak kurang 2 miliar Rupiah, di mana masing-masing lembar ukuran halamannya 177x140x2,5 cm dan tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter. Al-Quran yang terdiri dari 630 halaman ini juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula. Setiap lembar terpahat ayat suci Al-Quran pada warna dasar kayu coklat dengan huruf arab timbul warna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas Palembang yang sangat indah dipandang dan enak dibaca. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu relatif lama, sekitar tujuh tahunan.
Al Quran terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Al Quran 30 juz yang dibuat pada media dari kayu jenis tembesu ini, sebelum resmi dipublikasikan, sengaja di pajang seluruh ayat-ayat suci di dalam ruang pamer Masjid Agung Palembang selama tiga tahun untuk mendapat koreksi dari seluruh umat. Al Qur’an Al Akbar/raksasa dengan ukiran khas Palembang ini dibuat oleh Kiagus Syofwatillah Mohzaib pada tanggal 10 Ramadhan 1422 H/2002 Masehi karena beliau baru saja merampungkan pemasangan kaligrafi pintu dan ornamen Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Dari sana terpikir untuk membuat Mushaf Al-Qur’an dengan ornamen dan ukiran khas Palembang. Di suatu malam saat Ramadhan, tergambar dalam pikiran beliau untuk membuat sebuah Al-Qur’an raksasa yang terbuat dari kayu dan menjadi mushaf yang terbesar di dunia. Tepat pada 1 Muharam 1423 (15 Maret 2002) satu lembar ukiran yang telah dibuat yaitu Surah Al-Fatihah dan dipamerkan pada acara peringatan Tahun Baru Islam. Ukiran Al Qur’an ini baru selesai pada akhir tahun 2008. Kamis 14 Mei 2009 ukiran Al Qur’an ini diluncurkan di Masjid Agung Palembang. Pada akhir tahun 2011, Al-Quran ini dinilai layak untuk dipublikasikan. Kemudian pada tanggal 30 Januari 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama seluruh Delegasi Konferensi Parlemen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meresmikan penggunaan Al-Quran yang disebut sebagai Al-Quran terbesar yang dicetak di atas lembaran kayu tembesu.
Untuk memasuki area wisata religi Al Qur'an Al Akbar ini, pengunjung cukup membayar karcis seharga Rp5.000, yang bisa dibeli di loket pembelian karcis masuk. Di sana juga dijual berbagai jenis oleh-oleh khas Palembang dengan jenis dan harga yang beragam. Gedung tempat dipajangnya ukiran ayat suci Al Qur'an terdapat lima lantai. Di lantai paling bawah, terdapat sebuah tempat berkaca yang dikunci. Isinya berupa lembaran uang kertas yang sudah menggunung. Uang-uang tersebut merupakan infak dari para pengunjung. Di lantai atas ada sebuah mushola untuk para pengunjung yang ingin menunaikan shalat di sana. Sayangnya, saat saya dan teman-teman ke sana kami hanya melihat ukiran ayat Al Qur'an di lantai pertama saja. Sebab, lantai-lantai di atasnya ditutup karena dalam perbaikan. Datang ke tempat wisata religi Al Qur'an Al Akbar ini, membuat siapapun terkagum saat memandangi dan meraba setiap ukiran dari tangan pemahat yang begitu rapi dan indah. Saya percaya, pembuatan ukiran ayat-ayat suci ini dilakukan dengan sepenuh hati dan atas ridho Allah SWT, sehingga dapat menghasilkan karya luar biasa.

Hutan Pinus Mangunan

Hutan Pinus mangunan Sinar mentari pagi menelusup dari celah-celah pucuk pinus, membiaskan garis-garis keemasan yang indah. Cahyanya lantas terpantul pada embun yang masih tersisa di dedaunan, menciptakan kabut tipisa yang indah. Itulah gamabran yang terekam ketika Anda berkunjung ke Hutan Pinus Mangunan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hutan Pinus Imogiri.
Ribuan pohon pinus berdiri dengan tegak laksana prajurit yang berbaris dengan teratur di kawasan seluas 500 Ha. Saat angin bertiup, akan terdengar harmoni alam yang berasal dari dersik daun-daun. Aroma khas hutan pinus pun menguar dengan tajam. Tak heran jika banyak pengunjung yang jatuh cinta dengan kawasan ini dan berkunjung untuk menikmati suasananya yang khas.
Hutan Pinus Mangunan tidak hanya menjanjikan ketenangan bagi jiwa. Tempat ini juga menawarkan view yang cantik untuk diabadikan dalam jepretan kamera, tak heran jika akhirnya Hutan Pinus Mangunan menjadi salah satu spot hunting foto favorit. Bukan hanya wisatawan yang ingin selfie, pasangan yang hendak menikah pun banyak yang menjadikan tempat ini sebagai setting foto prewedding mereka. Dengan sudut pengambilan gambar yang tepat, foto-foto berlatar hutan pinus nan rimbun ala-ala setting film Hollywood pun bisa didapat. Bagi wisatawan yang menyukai petualangan, Anda bisa trekking mengikuti jalur outbond Wartu Abang menuju sumber mata air Bengkung yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi pertapaan Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Lokasi dan Tiket Masuk Hutan Pinus Mangunan terletak di Desa Dlingo, Mangunan, Bantul. Tidak ada tiket masuk yang perlu dibayarkan. Wisatawan hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 3.000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
Cara Menuju Hutan Pinus Mangunan Berhubung tidak ada transportasi publik yang melayani rute hingga kawasan hutan pinus maka wisatawan disarankan untuk membawa kendaraan pribadi. Dari Yogyakarta bisa mengambil rute Terminal Yogyakarta – Jalan Imogoro Timur – Pertigaan Imogiri belok ke arah Makam Raja-raja Imogiri – Mangunan – Hutan Pinus Mangunan. Jika anda kesini dalam perjalanan pulang anda juga bisa mampir ke kuiner khas Imogiri atau Bantul yaitu Sate klathak Imogiri.

Keindahan Pulau Labengki, Sulawesi Tenggara

Propinsi Sulawesi Tenggara memang kalah keindahanya dibanding propinsi lainnya. Keindahan kepulauan kecil yang begitu menawan mata akan mudah ditemui serta dijelajahi. Tidak hanya Wakatobi yang sangat indah disana, ternyata masih banyak pulau indah salah satunya adalah Pulau Labengki yang terkenal dengan sebutan Raja Ampatnya Sulawesi.
Obyek Wisata Pulau Labengki ini terletak di Propinsi Sulawesi Tenggara dan keindahanya tidak kalah dengan Wakatobi ataupun pulau labengki wisata sulawesi tenggaraRaja Ampat yang sudah begitu terkenal. Kenapa banyak yang menyebut Pulau Labengki sebagai Raja Ampatnya Suluwesi karena destinasi ini bernuansa hampir sama dengan Raja Ampat yang terdiri dari karang-karang besar yang menjelang diatas samudera diberbagai titiknya. Gugusan pulau karang besar dan kecil ini dipetakan menjadi Pulau Labengki Besar dan Pulau Labengki Kecil.
pulau labengki wisata sulawesi tenggaraTidak hanya keindahan diatas air saja yang disajikan oleh pulau menawan ini, tetapi keindahan bawah airnya juga sangat indah untuk dikagumi. Berbagai biota laut yang hidup disini dan masih terjaga kealamianya. Dipulau ini banyak terdapat titik-titik spot penyelaman yang sangat berkelas dan di perairan ini menjadi habitat Speciaes Kima atau Kerang Raksasa yang bisa mencapai besar sekitar 50cm. Dan Kima disini tercatat sebagai Kima terbesar kedua didunia. Sehingga disini pula sebagia tempat peneliti, konservasi dan penangkaran Kima.
Selain berputar-putar mengelilingi pulau-pulau, menyelam ataupun snorkling di Labengki, pengunjung bisa juga beraktivitas memancing disini. Berbagai ikan bisa anda dapatkan dengan memancing disini seperti Barakuda, Kerapu, Tuna Sirip Kuning, Kakap Merah ataupun Ikan Layar. Sesudah memancing, hasilnya bisa untuk sebagai baberque disalah satu pulau. Di Pulau Labengki juga terdapat pantai berpasir putih dan rindangnya pohon kelapa, sembari istirahat penginjung bisa membakar ikan yang didapat saat memancing tadi. Pulau Labengki secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Akses Pulau Labengki dapat dijangkau dari Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara, Anda bisa melalui jalan darat sekitar 1 jam menuju daerah Toli-Toli Kabupaten Konawe. Dari Toli-Toli, dilanjutkan perjalanan dengan kapal kurang lebih 3 jam perjalanan untuk tiba di Pulau Labengki. Fasilitas dan Akomodasi Fasilitas di Pulau Labengki ini memang belum sangatlah lengkap biasanya untuk masalah untuk mandi bebrbilas diri dan menginap bisa menumpang di Posko Tim Konservasi.

Jumat, 26 Januari 2018

Danau Kelimutu

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut. Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat. Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna – warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu. Kawasan Konservasi Alam Nasional Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992. Jenis hutan Hutan Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 – 750 meter. Hutan Dipterokarp Bukit 300 – 750 meter Hutan Dipterokarp Atas ketinggian 750 – 1.200 meter Hutan Montane 1,200 – 1.500 meter Hutan Ericaceous > 1.500 meter Beberapa flora yang dapat ditemui di sekitar danau antara lain Kesambi (Schleichera oleosa), Cemara (Casuarina equisetifolia) dan bunga abadi Edelweiss. Sedangkan fauna yang ada di sekitar danau, antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi hutan (Sus sp.), Ayam hutan (Gallus gallus) dan Elang (Elanus sp.)
Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu ini masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu. Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Masing-masing kubangan mempunyai warna air yang selalu berubah tiap tahunnya. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit. Secara adminitratif, Danau Kelimutu berada pada 3 kecamatan, yakni Kecamatan Detsuko, Kecamatan Wolowaru dan Kecamatan Ndona, ketiganya berada di bawah naungan Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Akses ke Kawasan ini yaitu dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan umum berupa mini bus, menuju Desa Kaonara, yang berjarak 93 km, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari Desa Koanara menuju Puncak Danau Kelimutu, berjalan sepanjang 2,5 km.
Sebagai salah satu objek wisata andalan , maka akomodasi di sekitar danau cukup diperhatikan. Di sekitar danau terdapat pondok jaga, shelter berteduh untuk pengunjung, MCK, kapasitas lahan parkir , serta beberapa losmen kecil .

Salju Abadi Puncak Jayawijaya

Sejatinya, Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa memang memiliki iklim tropis sepanjang masa sehingga tidak memungkinkan adanya turun salju di wilayahnya. Namun keajaiban alam sering muncul di Indonesia. Salah satunya yaitu salju abadi di puncak Gunung Jayawijaya. Di puncak gunung tertinggi di Indonesia ini, salju terhampar begitu luas. Ketinggiannya yang mencapai 4.884 dapl membuat salju abadi pun menutupi puncak gunung di Papua ini. Salju di Puncak Jayawijaya merupakan salah satu fenomena alam yang unik, karena es alami biasanya tidak turun di sepanjang khatulistiwa. Jika dilihat dari udara, Puncak Jayawijaya bagaikan permadani yang diselimuti tudung putih. Jika matahari sedang cerah, maka hamparan salju tersebut akan memantulkan cahaya matahari yang menyilaukan namun tetap mengagumkan. Keindahan Puncak Jayawijaya atau yang lebih dikenal para pendaki sebagai Piramida Carstenz terdaftar sebagai satu dari tujuh puncak benua (seven summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran para pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Carstenz diambil dari nama penemu pegunungan ini, Jan Carstenz yang melihat adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis melalui sebuah kapal laut di tahun 1623.
Berada di Puncak Jayawijaya atau di Puncak Carstenz merupakan impian para pendaki gunung. Persyaratan yang tidak mudah dan biaya yang tidak murah pun harus disiapkan jauh-jauh hari guna mengatasi berbagai rintangan yang ada. Mulai dari kondisi alam yang begitu terjal, suhu sangat dingin, dan angin yang kencang serta kemungkinan kekurangan oksigen menjadi tantangan tersendiri. Sebelum memulai petualangan ini baiknya anda menyiapkan fisik sebelum memulai perjalanan supaya kondisi anda prima, apalagi untuk daerah puncak pegunungan suhunya bisa mencapai hingga 0 derajat celcius., selain itu anda wajib mengantungi surat ijin dari pemerintah terkait yang berwenang, hal ini semata-mata dilakukan pun demi kebaikan kita sebagai pendaki atau pengunjung karena medan yang akan anda tempuh tidak hanya lama, sulit tetapi juga berbahaya. Memang tidak murah dan tidak mudah untuk mencapai Puncak Jaya ini, namun hal tersebut akan sebanding dengan sensasi kepuasaan tersendiri yang tak terlukiskan kata-kata bila anda berhasil memijakkan kaki disana, keindahan pemandangan yang serba hijau tentu akan mempesona anda, untuk sementara ini melihat dari medan yang sulit plus waktu serta jarak tempuh yang membutuhkan waktu khusus mungkin memang lebih baik lagi bila pendakian dilakukan oleh pendaki profesional, kalaupun bagi anda yang tidak biasa dengan kegiatan ini, bisa didampingi oleh mereka yang memiliki kemampuan mendaki serta pengalaman khusus dalam hal ini.

Sungai Terapung Muara Kuin Warisan Nenek Moyang dari Banjar

Pasar Terapung Muara [Sungai] Kuin atau Pasar Terapung Sungai Barito adalah pasar terapung tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pasar Terapung Muara Kuin merupakan pusaka saujana Kota Banjarmasin. Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.
Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.
Salah satu tempat wisata di Kalimantan Selatan yang paling terkenal adalah Pasar Terapung. Objek wisata yang satu ini termasuk salah satu tempat untuk aktivitas jual beli warga, dan uniknya Anda bisa melakukan jual beli di pasar ini tepatnya di atas perahu mengapung. Kini, pasar terapung sudah menjadi kawasan wisata di Kalimantan Selatan banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Adapun salah satu jenis pasar terapung paling populer di Banjarmasin yaitu terletak di muara Sungai Barito, di Kelurahan Kuin Utara, kota Banjarmasin. Pasalnya, pasar terapung ini sudah ada semenjak 400 tahun silam. Adapun barang yang diperjualbelikan di pasar ini berupa makanan, pakaian dan hasil kebun. Awalnya, Pasar Terapung sendiri sebagai tempat untuk bertukar barang atau barter dengan tidak mempergunakan uang. Walaupun kini memakai uang untuk alat tukar, tetapi masih ada beberapa orang yang melakukan barter.

Selasa, 23 Januari 2018

Kebun Teh Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan

Gunung Dempo merupakan puncak tertinggi di wilayah Sumatera Selatan. Terletak di Kabupaten Pagaralam, yang berjarak sekitar 300 km dari pusat Kota Palembang, atau membutuhkan waktu sekitar 8 jam perjalanan darat, Gunung Dempo menawarkan panorama pemandangan yang indah. Hamparan ladang petani dan hijaunya kebun teh menjadikan Gunung Dempo layaknya bidadari bagi pariwisata Sumatera Selatan.
Dari kejauhan, hamparan hijau kebun teh yang berada di kaki Gunung Dempo sesekali tertutup kabut. Menuju ke lokasi menggunakan akses jalan utama, menghabiskan waktu hanya sekitar 15 menit. Jalan yang berkelok dan terjal tersebut bisa dilalui oleh kendaran roda dua maupun mobil. Pendopo besar menandai puncak kebun teh, dari tempat ini pengunjung bisa melihat Kabupaten Pagaralam dari kejauhan dan melihat kebun teh dari dekat.
Kebun Teh Pagaralam sendiri berada pada ketinggian sekitar 1520 meter di atas permukaan laut. Kebun teh ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VII. PTPN VII merupakan perusahaan BUMN yang unit kerjanya terfokus pada agribisnis dan perkebunan. Selain teh, perusahaan BUMN ini juga mengelola perkebunan lain seperti tebu, karet, dan kelapa sawit. Menurut data yang dilansir website PTPN VII, Kebun Teh Pagaralam memiliki luas puluhan ribu hektar. Volume penjualannya mencapai ribuan ton per tahun, yang trendnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Setengah hasil Kebun Teh Pagaralam digunakan untuk kebutuhan dalam negeri, sebagian lagi diekspor ke luar negeri. Selain terkenal dengan kopi robusta, Pagaralam juga salah satu penghasil teh unggulan di Indonesia.
Memasuki akhir pekan, Kawasan Puncak Pagaralam ini akan diramaikan oleh para wisatawan, baik yang datang dari wilayah Sumatera Selatan, maupun dari luar daerah. Apalagi di sekitar kaki Gunung Dempo banyak terdapat fasilitas penginapan berupa rumah singgah dan villa yang harga sewanya relatif terjangkau.
Selain itu, di kawasan ini juga ditemui penjual oleh-oleh khas Pagaralam, seperti kopi, teh, hingga figura senjata kudok. Mengunjungi Kebun Teh Pagaralam merupakan salah satu aktivitas liburan yang menyenangkan bersama keluarga. Selain bisa melihat pemandangan yang indah, suasana di kawasan ini juga sangat hening dan udaranya masih sangat sejuk.

Candi Prambanan, Wisata Seribu Candi

Candi Prambanan adalah salah satu kompleks candi yang terkenal di Indonesia dan ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia pada tahun 1991 selain Candi Borobudur. Tidak sama dengan Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha, Candi Prambanan adalah sebuah kompleks candi Hindu. Meskipun demikian, Lokasi keduanya yang berada di Jawa Tengah juga membuktikan bahwa dahulu umat Buddha dan Hindu hidup berdampingan dengan rukun. Kedua candi besar ini juga menjadi bukti kemajuan peradaban manusia pada saat itu karena mampu membangun candi-candi dengan seni arsitektur yang luar biasa tanpa bantuan teknologi canggih.
Kompleks Candi Prambanan juga disebut memiliki seribu buah candi karena adanya cerita rakyat Roro Jonggrang, namun sebenarnya hanya ada sekitar 240 candi di kompleks tempat wisata ini. Tempat wisata ini menghadap timur, tetapi terdapat empat pintu masuk di masing-masing mata angin. Gerbang utama candi ini adalah yang berada di sebelah timur. Candi ini merupakan persembahan bagi Dewa Siwa yang dalam ajaran Hindu dikenal sebagai Dewa Penghancur. Menurut prasasti Siwaghra yang saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, nama asli kompleks candi ini adalah Siwaghra yang berasal dari bahasa Sansekerta, yang mempunyai arti Rumah Siwa. Karena statusnya sebagai candi persembahan untuk Dewa Siwa, maka candi induk di kompleks ini adalah candi Dewa Siwa yang mempunyai tinggi 47 meter. Candi induk ini diapit dua candi yaitu candi Dewa Wishnu dan candi Dewa Brahma yang masing-masing setinggi 33 meter. Candi ketiga dewa ini disebut dengan Candi Trimurti. Di dalam Candi Trimurti terdapat arca masing-masing dewa. Di depan ketiga candi dewa terdapat tiga Candi Wahana yang mewakili kendaraan masing-masing dewa. Wahana Nandi untuk Dewa Siwa, Angsa untuk Dewa Wishnu dan Garuda untuk Dewa Brahma.
Selain candi-candi tersebut, masih ada banyak sekali candi lain di kompleks ini, yaitu Candi Kelir, Candi Apit, Candi Patok, dan Candi Perwara. Semua candi ini mengelilingi Candi Trimurti. Untuk Candi Perwara, peletakan candi dibagi menjadi empat lapisan atau zona yang disebut sebagai gambaran empat kasta manusia dalam ajaran Hindu. Lapisan terluar diperuntukkan untuk sembahyang kasta sudra, lapisan yang lebih dalam untuk waisya dan dua lapisan berikutnya masing-masing untuk ksatrya dan brahmana. Selain berbagai tipe candi tersebut, di tempat wisata ini juga terdapat relief yang menceritakan tentang dua kisah fenomenal dalam Hindu yaitu Ramayana dan Krishnayana. Relief ini berada di dinding bagian dalam dari pagar yang mengelilingi Candi Trimurti. Relief Ramayana menceritakan tentang perjuangan Rama yang dibantu oleh Hanoman untuk merebut Shinta, istrinya yang diculik oleh Rahwana. Untuk Krishnayana, relief ini menceritakan tentang perjalanan hidup Krishna sebagai awatara atau reinkarnasi dari Dewa Wishnu. Di kompleks Candi Prambanan terdapat sebuah museum berbentuk rumah joglo. Museum ini berisi koleksi benda-benda yang berhasil ditemukan di sekitar candi dahulu seperti arca dan bebatuan purbakala. Sejarah Candi Prambanan
Awal berdirinya kompleks Candi Prambanan memiliki dua kisah yaitu cerita rakyat mengenai Roro Jonggrang dan sejarah dibangunnya candi ini pada masa kerajaan Hindu di Jawa yang diperoleh dari hasil penelitian para ahli. Candi Prambanan dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang. Cerita rakyat ini bermula dari Roro Jonggrang, putri kerajaan yang kecantikannya tak diragukan lagi. Banyak pemuda yang datang dengan maksud melamar sang putri, termasuk Bandung Bondowoso. Meskipun Bandung Bondowoso terkenal sakti dan kuat, namun Roro Jonggrang tidak menyukainya. Setelah berpikir lama, akhirnya Roro Jonggrang mengatakan bersedia menjadi istrinya, namun Bandung Bondowoso harus bisa membangun 1.000 candi dalam waktu semalam. Karena sangat yakin dengan kekuatan yang dimilikinya, pemuda itu menyanggupinya. Dengan bantuan jin Bandung Bondowoso telah berhasil membangun 999 candi. Roro Jonggrang merasa takut, sehingga muncul ide untuk menumbuk padi yang akan membuat ayam berkokok. Ketika mendengar ayam telah berkokok sementara jumlah candi yang dibangun belum mencapai target, Bandung Bondowoso menjadi bingung dan marah saat tahu itu semua hanya tipuan Roro Jonggrang yang bertujuan untuk menggagalkan usahanya. Akhirnya, Bandung Bondowoso pun mengutuk sang putri menjadi sebuah candi untuk melengkapi jumlah candi yang dimintanya. Candi Dewa Siwa yang merupakan candi induk itulah yang dipercaya sebagai perwujudan Roro Jonggrang setelah dikutuk. Diluar cerita rakyat yang beredar, Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada abad ke-9 atau pada masa Dinasti Sanjaya. Para peneliti mengatakan, tak lama setelah dibangun, Candi Prambanan tidak terurus dengan baik sehingga banyak kerusakan yang terjadi di bangunan ini. Candi Prambanan ditemukan kembali pada tahun 1733 oleh CA Lons, seorang warga Belanda. Penemuan ini lebih awal jika dibandingkan dengan penemuan Candi Borobudur oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Setelah ditemukan, kompleks Candi Prambanan mulai diperbaiki dan dilakukan berbagai upaya rekonstruksi. Saat ini, Candi Prambanan menjadi kompleks candi Hindu termegah di Indonesia Apa yang bisa dilakukan di Candi Prambanan?
Di kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara ini, Anda dapat melakukan berbagai hal menyenangkan: Mengenal seni sastra dan cerita Hindu Sama seperti Candi Borobudur, di tempat wisata ini juga terdapat relief bercerita. Cara membaca relief ini pun sama, Anda harus masuk dari pintu sebelah timur kemudian berjalan mengitari Candi Trimurti searah putaran jarum jam. Relief di bagian dalam pagar ini memiliki dua kisah yaitu mengenai Ramayana dan Krishnayana. Tak perlu bingung jika kesulitan membaca relief tersebut. Anda bisa menggunakan jasa pemandu di kompleks Candi Prambanan. Anda juga dapat pergi ke museum yang berada di bagian utara kompleks candi untuk mendapatkan informasi seputar tempat wisata ini. Menariknya, untuk masuk ke museum ini Anda tidak perlu mengeluarkan biaya lagi karena sudah termasuk dalam harga tiket masuk kompleks tempat wisata. Hunting foto Tempat wisata ini menjadi salah satu lokasi favorit untuk para pecinta fotografi. Anda bisa mengambil foto dari berbagai sudut dan Candi Prambanan akan selalu tampak cantik kokoh berdiri. Pada malam hari, tempat wisata ini semakin cantik dengan lampu-lampu yang menyala dan mengarah ke Candi Trimurti. Candi ketiga dewa tersebut tampak berdiri megah dengan cahaya keemasan. Berkeliling kompleks candi Anda bisa berkeliling tempat wisata seluas 39,8 hektar ini dengan berjalan kaki. Pelataran kompleks ini ditanami banyak tumbuhan sehingga tampak seperti taman yang luas. Berjalan sambil mengamati ukiran pada setiap candi tentu akan membuat Anda lebih kagum pada hasil karya besar ini. Ukiran di candi-candi ini tampak mustahil dikerjakan oleh manusia pada saat teknologi belum berkembang di zaman dahulu. Berburu suvenir Di kompleks tempat wisata ini telah dibangun banyak kios yang menjual suvenir khas Candi Prambanan seperti kaos, gantungan kunci, kalung, gelang sampai miniatur candi. Tak hanya suvenir Candi Prambanan, di sini Anda juga bisa menemukan miniatur dan kaos Candi Borobudur. Apalagi yang menarik di Candi Prambanan?
Jika ingin menikmati Candi Prambanan dengan cara yang berbeda, datanglah pada malam purnama setiap bulannya pada pukul 20.00 – 22.00. Pada saat itu, digelar pertunjukan sendratari Ramayana di panggung terbuka trimurti dengan latar ketiga candi dewa yang disoroti lampu. Pertunjukan di panggung terbuka ini hanya dilakukan pada saat musim kemarau, sedangkan pada musim hujan, lokasi pertunjukan dipindahkan ke panggung tertutup. Jam buka Candi Prambanan Setiap hari: 06:00 – 17:00 (Pada saat digelar pertujunkan sendratari Ramayana, Anda masih bisa masuk ke Candi Prambanan pada malam hari setelah membeli tiket) Harga tiket masuk Candi Prambanan Dewasa: 30.000 Rupiah untuk WNI dan 18 USD untuk WNA Anak-anak: 12.500 Rupiah untuk WNI dan 9 USD untuk WNA Alamat dan transportasi Candi Prambanan terletak di dua kabupaten dan dua provinsi sekaligus yaitu Sleman, Yogyakarta, dan Klaten, Jawa Tengah. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik bus Trans Jogja 1A dari Jalan Malioboro, Yogyakarta. Waktu tempuh untuk menuju ke Candi Prambanan adalah sekitar satu jam.

Senin, 22 Januari 2018

Gunung Batur dari Pulau Seribu Pura

Gunung Batur merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia dan sudah meletus beberapa kali, namun jangan khawatir, tempat ini tetap aman bagi anda untuk berlibur bersama keluarga, karena pengamanan dan evakuasi bahaya ditempat ini cepat dan efisien. Gunung Batur terletak di Kecamatan Batur, Bali. tepatnya di barat laut Gunung Agung. Gunung yang memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km ini tercatat mulai meletus pada tahun 1804 sampai tahun 2000. Letusan paling dahsyatnya pada tahun 1926 yang terjadi pada tanggal 2 Agustus sampai tanggal 21 September. Letusan tersebut dianggap paling dahsyat karena membuat 2 buah desa binasa, yaitu desa Pura Ulun Danu Batur dan Desa Batur.
Jika anda pergi ke Gunung Batur dan melihatnya dari bawah kaki gunung, jangan kaget bila anda melihat warna gunung ini seperti kehitam – hitaman. Mungkin anda akan berfikir warna tersebut terjadi karena letusan gunung berapi yang membumihanguskan kawasan di area sekitar Gunung Batur, tapi semua asumsi anda salah. Warna yang membuat Gunung Batur ini menjadi indah dan mempesona adalah sekumpulan bebatuan yang berada di sekitar area Gunung Batur. Bagi anda yang hobi trekking, maka Gunung Batur adalah salah satu tempat liburan yang cocok untuk anda. Karena di Gunung ini anda akan disuguhkan pemandangan yang begitu indah, selain itu anda juga dapat menyaksikan Gunung Rinjani dan Gunung Agung berdiri kokoh menemani Gunung Batur dari kejauhan. Jika anda berkeinginan untuk mendaki gunung ini maka disarankan untuk menyewa jasa seorang pemandu untuk mengantar anda berpetualang ke puncak Gunung Batur atau mengajak teman atau sanak saudara yang sudah pernah melakukan pendakian ke Gunung ini sebelumnya, karena hal itu akan jauh lebih aman bagi anda.
Trunyan Trunyan Pemakaman Trunyan Jika trekking tidak terlalu menantang untuk anda, kenapa tidak mencoba wisata budaya di daerah ini. Sekali lagi nyali anda akan ditantang disini. Karena anda akan melihat sebuah mayat yang baru saja mati tepat di bawah pohon. Ya di batur anda dapat menemukan sebuah pemakaman desa yang jenazahnya tidak dikuburkan atau dibakar, melainkan diletakan begitu saja di bawah pohon. Namun sebelum jenazah – jenazah itu diletakan di bawah pohon terdapat upacara kematian adat yang cukup rumit bagi jenazah tersebut. Letak pemakaman tersebut berada di Gunung Batur, Trunyan, tepatnya disebalh utara Trunyan yang lokasinya bernama kuban.
Danau Batur Danau Batur Danau Batur Kawasan wisata lain disini adalah Danau Batur, yang dapat disandingkan dengan Danau Toba, Sumatera Utara. Selain tempat wisata Danau Batur juga sangat bermanfaat bagi warga, karena di daerah ini sudah dijadikan tempat bertani oleh warga setempat dan ditempat ini juga muncul beberapa sumber air yang digunakan oleh warga bernama Tirta Suci. Hal ini semua bisa terjadi karena Danau Batur terletak pada ketinggian diatas 1000 m diatas laut dan letusan dahsyat 20.150 dan 29.300 tahun lalu yang membuat tanah di sekitar danau Batur menjadi subur. Selain itu letusan tersebut juga membentuk 2 buah kaldera yang memiliki luas 16 km2 dan Danau Batur yang berbentuk danau sabit berada di dalam kaldera tersebut.
Toya Bungkah Toya Bungkah Pemandian Air Panas Toya Bungkah Jika anda yang ingin bersantai sambil menikmati keindahan Gunung Batur anda dapat ketempat pemandian air panas yang bernama Toya Bungkah. Letaknya di pinggir barat Danau Batur. Cobalah berendam disana dan rasakan manfaatnya, karena di pemandian air panas ini konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, terutama penyakit kulit. Selain itu ada juga Tirta Sanjiwani Hot Spring Complex yang menawarkan hal serupa, namun disini lebih tertutup dibandingkah dengan Toya Bungkah. Jadi anda dapat lebih nyaman bersantai tanpa takut diperhatikan oleh orang lain. Biasanya wisatawan yang pergi ke Tirta Sanjiwani adalah para pendaki yang lelah setelah mendaki Gunung Batur dan berniat untuk menghilangkan pegal – pegal. Danau Batur terletak di Desa Kedisan. Untuk sampai ke Danau Batur anda harus menuruni bukit terjal, berbatu dan berpasir. Namum bagi anda yang merasa bahwa semua kegiatan diatas terlalu menantang dan berbahaya, maka anda dapat mencoba wisata lain di daerah ini. Gunung Batur menyediakan obyek wisata lain seperti Desa Batur, Buahan, Toya Bungkah, Kedisan, Penulisan, Songan dan cukup menikmati kawasan dengan pemandangan yang cukup eksotis seperti kaldera atau kawah. Bagi anda yang sudah berada di Bali, anda dapat menuju Kintamani daerah dimana Gunung Batur berada mulai dari Nusa Dua, Ubud, Sanur atau Kuta. Anda dapat menggunakan mobil atau motor sewaan atau jika anda ingin yang lebih praktis anda dapat menggunakan agen perjalanan. Waktu tempuh dari kota – kota tersebut biasanya sekitar 1 atau 2 jam. Akomodasi di kawasan wisata Gunung Batur cukup lengkap, mulai dari transportasi umum, restoran atau rumah makan, hotel atau penginapan tersedia disini. Berikut beberapa hotel dan penginapan yang dapat anda jadikan refrensi untuk bermalam disini.

Air Terjun Tiu Sekeper, salah satu Air Terjun tetinggi di Indonesia

Air terjun Tiu Sekeper (Tiu Sekeper Waterfall) merupakan air terjun tertinggi di Lombok, dan salah satu dari 10 air terjun tertinggi di Indonesia. Sekeper diambil dari nama bukit tempat air terjun ini berada, Bukit Sekeper. “Tiu” sendiri dalam bahasa sasak bisa diartikan kolam atau bendungan. Lokasi air terjun ini di dalam hutan yang masih sangat alami, bahkan bisa dikatakan tersembunyi. Seringkali para wisatawan yang nekat pergi tanpa guide, atau karna pernah pergi sekali sebelumnya, malah tersesat, tidak sampai ke lokasi air terjun dan parahnya tidak tahu jalan pulang. akses menuju Tiu Sekeper dari Mataram, dibutuhkan waktu sekitar 1-2 jam perjalanan untuk sampai ke Desa Santong. Untuk pengendara roda 4, Mobil hanya bisa diparkir di Gerbang depan pintu masuk air terjun, dan untuk pengendara roda 2 Motor bisa kita bawa masuk sampai di lokasi parkiran air terjun Tiu Teja. Jadi bagi pengendara roda 4, harus berjalan sekitar 1 km untuk sampai ke Area parkir Air terjun Tiu Teja. Motor dan barang bawaan anda bisa anda titipkan dan dijamin keamanannya oleh para pengelola wisata air terjun. Dari Area parkiran Tiu teja inilah, perjalanan menuju Tiu sekeper di Mulai. perjalanan ke Tiu sekeper Setengah perjalanan menuju Lokasi air terjun Tiu Sekeper, kita akan melewati perkebunan warga Desa Santong, Pastikan anda tidak tergoda untuk memetik buah Durian, alpukat, Kakau, Pisang dan buah lainnya milik warga. Anda akan melewati kebun Kopi dan Cengkeh sebelum benar-benar masuk ke hutan Tempat air terjun Tiu Sekeper Berada.
Post pertama trek menujut tiu sekeper adalah di sebuah Pohon purba usia ratusan Tahun, Bunut Ngengkakng. Ada dua pos perhentian sebelum sampai ke Air terjun Tiu Sekeper. Pos Pertama adalah di lokasi Pohon purba “Bunut Ngengkag” (Bunut = Pohon Beringin | Ngengkang = Kaki Terbuka), disini terdapat Pohon Beringin berusia ratusan Tahun yang memiliki Akar seperti kaki, dua kaki yang terbuka (Ngengkang), dan kita akan lawat diantara kaki Pohon Beringin tersebut. Ada mitos di masyarakat Desa Santong, Dulu ketika salah seorang warga desa pulang dari aktivitas berkebun, karna hujan, warga tersebut memutuskan untuk berteduh di Pohon beringin tersebut. Baru saja berteduh, tiba-tiba warga tersebut hilang. Setelah dilakukan pencarian berulang kali, warga yang hilang tersebut berhasil ditemukan di bawah Pohon Beringin tersebut dalam kondisi kebingunan. Warga tersebut lalu menceritakan pengalaman, bahwa dirinya berada diruangan gelap seperti didalam pohon dan diterangi oleh cahaya yang keluar dari mata ular. Masyarakat setempat percaya pohon beringin ini memiliki penunggu seekor Ular Besar, sehingga jangankan ditebang, tergores oleh pisau atau parang saja pohon ini tidak pernah. pos ke dua tiu sekeper Pos 2 terlatak sekitar setengah kilometer sebelum jalan turun ke Lokasi Air terjun Tiu Sekeper. Pos 2 ini biasa digunakan untuk berkemah dan bermalam bagi yang ingin ke lokasi Air terjun Tiu Sampurarung. Istirahat minum dan menyantap bekal yang ada bawa bisa menjadi pilihan yang tepat, sebelum melanjutkan perjalanan ke Lokasi Air terjun. Tapi perlu diingat, kemanapun awak nak pergi hiking, climbing, camping, explore, jangan pernah tinggalkan sampah plastic. Ada sekitar setengah kilometer perjalanan Turun menuju air terjun Tiu Sekeper, agak curam, licin, apalagi musim hujan. Selama perjalanan turun ini, wisatawan akan disuguhkan pemandangan eksotis alam hutan, tebing batu, udara lembab, suara burung-burung aneh, suara angin yang tak biasa, Pohon-pohon tua kekar meraksasa, dan akar-akar begelantungan, memunculkan imajinasi untuk bermain adegan tarzan. Having fun, but safety first. tiu sekeper Setelah berjalan sekitar 30-40 menit dri pos 2, suara air terjun Tiu Sekeper mulai terdengar. Suara hempasan air dari ketinggian 102 Meter ini menciptkan music alam yang memompa semangat berjalan berpuluh kilometer lagi.